Illustrasi suasana pesta |
Pada suatu hari, hiduplah seorang Raja yang senang sekali mengadakan sebuah pesta. Pesta yang diadakan Raja begitu sangat meriah. Tamu undangan pun berdatangan dari berbagai penjuru. Namun, lebih istimewa lagi karena Raja mengundang para Dewa dalam pesta tersebut. Semua makanan dan minuman dihidangkan. Mereka semua bersuka ria.
Akhirnya, pesta pun selesai. Semua tamu pulang dengan membawa banyak hadiah yang diberikan oleh Raja. Namun, salah satu dewa yang datang di pesta tersebut menghampiri sang Raja.
“Midas, katakanlah apa yang dapat kulakukan untuk mengungkapkan rasa terima kasihku padamu karena telah mengundangku dalam pesta ini? Aku seorang dewa, oleh karena itu aku dapat mewujudkan apa saja yang menjadi keinginanmu!”, katanya.
Raja berpikir sangat keras. Namun, karena dia sangat menyukai emas dan ingin lebih kaya, Raja pun meminta, “Kumohon padamu agar apapun yang kusentuh berubah menjadi emas.”
“Baiklah akan kupenuhi permintaanmu,” kata dewa tersebut.
Setelah dewa itu pergi, segera Midas menghambur ke luar, ke kebun, untuk membuktikan anugerah dewa yang diberikan kepadanya. Ia memegang pohon palma dan seketika pohon itu berubah menjadi emas, gemerlapan terkena cahaya matahari. Raja Midas menjadi gembira dan senang hatinya. “Aku akan kaya raya… dan lebih kaya lagi… dan amat sangat kaya…,” teriaknya berulang-ulang sambil berlari-lari. Kemudian ia mulai menyentuh bunga-bunga, pohon apel, kupu-kupu, rumput… emas, emas, emas… semuanya berubah menjadi emas.
Illustrasi gambar Raja Midas yang mengubah makanan menjadi emas |
Segalanya yang berada di dalam istana kini berubah menjadi emas. Ketika sore hari, Midas merasa lapar dan haus. Ia segera duduk di meja makan, lalu dengan semangat ia minta dihidangkan sepotong ayam goreng. Tetapi ketika ia memegang ayam goreng itu dan hendak memakannya, tiba-tiba ayam itu menjadi dingin, berat dan keras… dan berubahlah semuanya menjadi emas. Daging panggang, saus, buah, cawan anggur dan air, semua yang disentuh Midas berubah menjadi mengkilat dan tidak dapat dimakan. Begitu juga dengan makanan yang lainnya. Raja pun sedikit marah dan akhirnya dia memutuskan untuk tidur dan menahan rasa laparnya.
Keesokkan harinya, Raja bangun dari tidurnya dan masih menahan rasa laparnya. Raja pun berpikir bagaimana ia dapat makan dengan cara tidak menyentuhnya. Namun, di tengah kebingungannya tersebut Raja pun memutuskan untuk mandi. Ia menyentuh sabun, handuk, sikat gigi, dan pakaian yang akan ia pakai. Raja lupa jika ia menyentuh sesuatu, yang disentuh akan berubah menjadi emas.
Raja pun sangat kesal karena tidak dapat berbuat apa-apa. Raja pun keluar dari kamarnya, ia memutuskan untuk pergi jalan-jalan. Namun, tiba-tiba datanglah putrinya untuk memberikan bunga, dan langsung memeluk Raja. Raja sangat terkejut dan menahan pelukan putrinya tersebut. Tetapi, seperti biasa. Apapun yang ia sentuh akan berubah menjadi emas. Putrinya pun telah berubah menjadi emas. Raja menangis melihat putri kesayangannya kini tidak dapat bergerak.
Illustrasi gambar putri raja yang berubah menjadi emas |
Raja Midas menjadi gemetar dan ia menjadi sadar betapa bodoh permohonannya itu. Sambil menangis ia memohon kepada dewa tersebut untuk membebaskannya dari kemampuan mengubah segala sesuatu menjadi emas. Ia takut mati karena lapar dan haus.
Akhirnya, dewa tersebut datang dan mengabulkan permintaan sang raja. Sejak saat itu semuanya kembali seperti semula, dan raja pun sadar bahwa dia tidak mau menjadi orang yang serakah lagi.
Pesan inspirasi dan moral cerita ini :
Jika kau mencintai harta, maka kau tidak akan pernah puas. Jika kau mencintai uang, maka kau tidak akan pernah puas dengan penghasilamu. Kau akan terus mencari dan mencari uang karena tanpa kau sadari, kau memiliki rasa "takut" dalam dirimu. Rasa takut tidak bisa mencukupkan kebutuhan keluarga, rasa takut tidak bisa menabung untuk pendidikan anakmu, rasa takut jika suatu saat kau meninggal, dan rasa takut yang bahkan mungkin kau sendiri tidak tahu. Karena ketakutan ini, kau terus menghabiskan waktumu di kantor, mengejar supaya kau memiliki prestasi di kantor sehingga kau akan mendapatkan kenaikan gaji yang besar atau untuk mengejar kenaikan omset usahamu. Hingga setiap harinya kau pulang malam, dan keluargamu, anak dan istri/suamimu sudah tertidur.
Sadarlah! Jika kau terus mengejar harta, maka kau sudah masuk dalam dosa besar. Kau sudah menduakan Allah mu. Janganlah kau menjadi hamba uang, sebab tak seorangpun dapat mengabdi kepada "dua tuan". Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan mengejar harta dengan nafsumu. Kau lupa bahwa seluruh rejeki berasal dari Allah. Kau lupa, bahwa kepada Allah lah yang harus kau sembah, yang seharusnya kau banyak miliki waktu untuk berdoa padaNya, bersyukur padaNya. Kau lupa bahwa Allah selalu menjaga dan mencukupkan kebutuhanmu selama hidupmu di dunia ini.
Bersyukurlah dengan apa yang telah kau miliki dan belajarlah memberi dari apa yang telah kau miliki. Kebahagiaan bukanlah berasal dari berapa banyak harta yang kau miliki, tetapi berapa banyak yang bisa kau berikan bagi orang lain, terutama keluargamu sendiri.
Sebab sekalipun orang punya banyak harta, hartanya itu tidak akan memberikan kehidupan. Karena pada akhirnya, di akhirat nanti, kau akan diadili atas kebaikan apa yang sudah kau lakukan, bukan seberapa banyak harta yang kau miliki selama kau hidup.
Sumber cerita inspirasi : www.dongengceritarakyat.com (08/12/2015) dengan modifikasi cerita dan tambahan pesan inspirasi dari penulis
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca artikel ini.
Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah ini.