Skip to main content

Para Orang Tua, Inilah Alasan Mengapa Anakmu Sering Tidak Menuruti Keinginanmu!


Illustrasi gambar telur elang
Suatu hari, ada seorang Indian yang pergi ke sebuah pegunungan. Sesampainya di sana, dia menemukan beberapa burung elang dalam sarang yang ditinggal oleh induknya. Dia pun berpikir, alangkah indahnya kalau dia punya seekor elang. kemudian, dia membawa pulang satu dari beberapa telur tersebut.
Di rumah, dia bingung karena telur elang tersebut harus dierami supaya menetas. Dia teringat bahwa dia punya induk ayam di belakang rumah yang juga sedang mengerami telur-telurnya. Tanpa berpikir lagi, dia menempatkan telur elang tersebut bersama telur-telur ayam yang ada di belakang rumahnya agar dierami oleh induk ayam.
Beberapa minggu kemudian, telur-telur ayam tersebut menetas. Telur elangnya pun ikut menetas. Si induk ayam bingung karena ia melihat ada satu anaknya (anak elang) yang tampak berbeda fisiknya. Namun, si induk ayam tidak mau mengambil pusing dan berpikir, "Ah, mungkin hanya kelainan genetik".
Illustrasi gambar telur elang yang menetas
Hari-hari berlalu, minggu demi minggu, tampak si anak elang punya perilaku yang berbeda dibandingkan yang lainnya. Namun si induk ayam tetap berpikir bahwa anaknya yang satu ini memang memiliki kelainan.
Hingga suatu hari, saat mereka semua sedang bermain di halaman, ada seekor elang dewasa yang terbang tinggi di angkasa. Si anak elang ini melihat elang besar yang sedang terbang tinggi tersebut, menukik meliuk di angkasa dengan hebatnya.
Si anak elang lalu berkata, "Waaah, hebat sekali ya, bisa meliuk menukik terbang seperti itu. Aku ingin seperti itu, Ibu, aku mau seperti itu. Ibu, bisakah engkau mengajariku?".
Mendengar ucapan dan pertanyaan yang menurut si induk ayam tidak masuk akal tersebut, lalu ia menjawab, "Kamu jangan bercita-cita yang aneh. Kamu itu kan anak ayam. Ya sudah, ayam dengan ayam saja, adanya di darat. Enggak perlu berpikir yang aneh-aneh". Begitu kata si induk ayam dengan emosi dan nada tinggi.
Illustrasi gambar elang dewasa yang terbang
Setiap hari saat si anak elang melihat ada elang dewasa yang terbang tinggi dan ia mengutarakan keinginannya, si ibu selalu mematahkan cita-citanya tersebut. ia selalu bilang tidak bisa, tidak mungkin, jangan berkhayal, dan sebagainya.
Waktu berlalu tanpa terasa, hingga akhirnya si anak elang ini lahir bagai seekor ayam, hidup bagai seekor ayam, dan mati bagai seekor ayam. Padahal, ia adalah anak ELANG.

Pesan inspirasi dan moral cerita ini :
Jika anakmu memiliki nilai buruk di pelajaran sekolah, jangan salahkan anakmu. Jangan kau bentak anakmu. Jangan sampai keluar kata-kata sumpah serapah dari mulutmu, sehingga jadi tawar rasa hatinya. Sebab, itu artinya kau belum bisa menemukan potensi dan bakat anakmu.
Jika kau melihat anak lain memiliki potensi yang lebih baik daripada anakmu, janganlah iri. Jangan kau malah memaksa anakmu agar menjadi seperti dia. Jangan biarkan rasa gengsi tidak mau kalah mengendalikanmu.
Jika kau melihat anakmu memiliki potensi dan bakat di bidang yang tidak kau setujui, jangan kau ikuti egomu, jangan kau buat anakmu untuk mengikuti ambisimu. Karena anakmu bukanlah milikmu. Anakmu adalah hadiah dari Allah. Dipinjamkan kepadamu untuk kau latih dan kau bina.
Lihatlah lebih banyak kelebihan anakmu, bukannya malah fokus dengan hal yang tidak bisa dilakukan anakmu. Bantu anakmu untuk bertekun pada bakatnya. Didiklah dirimu sendiri dan juga anakmu untuk semakin mengenal Allah, supaya kau dibukakan jalan atas apa yang sebenarnya Allah ingin lakukan pada anakmu.
Sehingga kelak di akhirat nanti, kau bisa mempertanggungjawabkan kepada Allah, kebaikan apa saja yang sudah kau lakukan pada anakmu.

Sumber cerita inspirasi : Buku Kenali Anakmu cetakan ke-1 dan tambahan pesan inspirasi dari penulis.

Comments

Popular posts from this blog

Kesaksian Bertumbuh Dalam Komunitas Pemurnian Hati

Putar lagu ini sebelum membaca 15 Mei 2024 Jam 5 pagi saya bermimpi ada tulisan di depan saya, intinya saya tidak boleh bersaksi akan Yesus..badan saya sampai gemetar...untungnya suami saya membangunkan saya, karna dia tau saya harus masak dan siapkan bekal untuk anak sekolah.. Seumur2 saya tidak pernah bermimpi seperti itu, dan jarang sekali saya mimpi. Hingga kemudian saya bertanya ke Bu Fila. Saya : Mimpi saya itu cuma mimpi aja yg ga akan terjadi, atau mimpi itu akan jd kenyataan bu klo kita bersaksi? Bu Fila : Itu hanya intimidasi alam roh krn si jahat akan berusaha menggagalkan pekerjaanNya, sblm u berhasil melakukan. Tapi ketika u berhasil memenangkan peperangan ini mrk akan mundur. Artinya kesaksian u akan sgt berdampak bagi jiwa. U ada kesaksian apa ren Saya : Kesaksian tulisan yg akan saya bikin jd naskah dialog drama/film, di mana dalam naskah itu nantinya Ci Lina akan ada bawakan suara byk emosi yg main : emosi sedih, menangis, gembira dan kemenangan. Mggu lalu 3 hari saya

Jika Kau Ingin Mendapat Berkat Melimpah, Lakukanlah Ini Dengan Tulus!

(Klik lagu di atas sebelum mulai membaca) Illustrasi gambar salju yang menyelimuti tanah Di sore hari yang dingin, salju tipis turun menyelimuti tanah, menandakan tibanya musim dingin. Seorang pendeta Buddha tampak berjalan menembus dinginnya sore. Karena khawatir dengan malam yang semakin dingin, dia berniat singgah sehari di desa yang dilewatinya. Di sebuah desa yang sangat miskin, dia mengetuk pintu salah satu rumah penduduk, tapi tidak dibukakan pintu. Begitu pula di rumah lain. Tak satupun penduduk bersedia menerima kehadirannya. Namun, saat tiba di sebuah rumah dekat jembatan, sang pendeta dipersilahkan masuk. Rumah yang sangat kecil itu milik seorang nenek yang sangat miskin. Perabotan yang ada hanya beberapa buah. Bahkan nenek itu tak punya makanan sedikitpun. Sang pendeta dipersilahkan duduk di depan tungku perapian yang dingin karena nenek itu tak punya kayu bakar lagi dan api pun mulai padam. Sang nenek merasa bersalah. Seharusnya dia menghidangkan sesuatu bagi sang pendet

Buku Membangun Menara Karakter Dalam Kehidupan Sehari-hari

Bulan lalu ketika ke Gramedia, saya menemukan buku Membangun Menara Karakter di salah satu rak. Sepintas buku ini memang lebih cocok dibaca oleh anak-anak muda yang belum menikah. Namun ketika membaca buku ini, ternyata banyak hal yang bisa saya pelajari. Buku yang dikarang oleh Stella Olivia ini mengisahkan tentang 15 karakter yang perlu kita lakukan agar kehidupan kita menjadi lebih baik. Dasar dari semua karakter ini adalah kita harus mempunyai Mimpi dulu, kemudian kita harus Memulai dan Bergerak, Tidak boleh menyerah, Memiliki Iman yang kuat, Bersyukur, dan Percaya Diri. Hanya sharing saja, sebelum saya membaca buku ini, terus terang, saya sendiri tidak tahu target hidup saya apa. Saya setiap harinya hanya menjalani rutinitas sehari-hari : bekerja, pulang, main dengan anak, tidur, begitu seterusnya. Tidak ada yang spesial/hal yang ingin saya raih. Saya hanya berpikir, saya working mom, saya bekerja dan tidak boleh pulang malam, karna saya sudah punya anak. Namun ketika

Sering Merasa Bersalah Menjadi Working Mom? Coba Lakukan Ini

Menjadi Working Mom memang susah-susah gampang. Di satu sisi kita dituntut untuk bisa dekat dengan keluarga, namun di sisi lain kita juga harus dituntut profesional dalam bekerja. Apabila keduanya tidak seimbang, maka akan ada 1 yang dikorbankan, entah itu keluarga atau pekerjaan. Saya sendiri sampai saat ini sudah bekerja selama 8 tahun, dan saat ini menjadi working Mom. Anak saya berusia 3,5 tahun. Setiap harinya memang seperti robot, bangun pagi, memandikan anak, bekerja, pulang bekerja, lalu main dengan anak. Begitu setiap harinya. Hidup rasanya datar.  Namun ketika suatu kali saya pergi ke Gereja, ketika khotbah, Pastor tersebut berkata "Kebahagiaan itu bukan dicari, namun diciptakan". Artinya, kita sendirilah yang bisa menciptakan kebahagiaan itu sendiri. Bingung caranya? Saya berikan contoh yang sudah terjadi dalam kehidupan saya ya. Suami saya adalah orang yang menyukai musik.  Suatu kali dia mengajak saya untuk menonton konser Liam Gallagher (vok

Pria Dan Wanita, Berhati-Hatilah. Jauhi Ini Jika Kalian Ingin Terus Di Jalan Yang Benar!

Illustrasi gambar pasangan yang saling mencintai Ika dan Reza bertemu dan berkenalan di kampus mereka. Mereka berpacaran selama setahun. Reza dibesarkan di keluarga di mana kaum pria lah yang menguasai segala sesuatunya. Ayah dan saudara laki-lakinya adalah seorang yang tidak beradat, kasar, dan kebanyakan dari mereka bertingkah laku tidak bermoral. Akan tetapi Reza sudah merasa tertegur oleh ceramah pemuka agamanya dan bertobat, sehingga dia menjadi rajin sembahyang. Sedangkan Ika adalah guru agama. Dia dibesarkan di lingkungan yang keluarganya taat pada Allah. Akhirnya, saat yang dinanti-nantikan Ika pun datang. Dia menerima lamaran Reza, dan mereka akan segera mengumumkan pertunangan mereka. Tiga minggu sebelum pernikahan dilangsungkan, mereka pergi ke suatu tempat. Di sana mereka menghabiskan waktu bersama, dan suasana romantis pun muncul diantara mereka. Reza pun merangkul Ika, dan pergi ke tempat yang tersembunyi. Kemudian dia memeluk Ika, membuat Ika lebih terlen

Saran dari Jack Ma yang perlu kita ikuti

Banyak hal yang bisa kita pelajari dari kehidupan Jack Ma. Jack Ma merupakan sosok seorang yang visioner yang tidak pernah menyerah. Meski puluhan kali Jack Ma ditolak, gagal, jatuh, namun Jack Ma kembali bangkit. Bagi Jack Ma, "Menyerah adalah Sebuah Kegagalan". Jack Ma juga merupakan sosok yang rendah hati. Terlihat bahwa Jack Ma tidak pernah merendahkan kompetitor-kompetitornya. "Jangan takut dengan kompetitor, karena kompetitor juga takut padamu. Fokus dengan memberikan service lebih kepada customer-mu saja. Kompetisi itu bagus" Kalau dipikir, memang benar kata-kata tersebut. Apabila kita merendahkan kompetitor kita, maka justru kitalah yang akan hancur.  Sumber : elitecolumn.com Jack Ma mengatakan "Kalau kamu memang ingin melakukannya, coba saja. Kalau memang nanti semua tidak berjalan seperti yang kamu inginkan, kamu tinggal kembali ke hal yang kamu lakukan sebelumnya". Bagi kita yang saat ini sedang ragu untuk mencoba, maka janganl

Anak Ini Diramalkan Akan Mati, Namun Ayahnya Melakukan Ini Yang Mengubah Segalanya!

Illustrasi gambar ayah dengan anaknya Suatu hari hiduplah seorang peramal terkenal bernama Chen Pau Lie dan seorang anak laki-laki tunggalnya bernama Chen Wen Cien di sebuah kota kecil di Cina selatan. Pau Lie umurnya sudah 60 tahun dan anaknya baru berumur 19 tahun. Istri dari Pau Lie telah meninggal waktu Wen Cien berumur 15 tahun. Bapak dan anak ini hidup dengan serba bercukupan, hal ini dikarenakan Pau Lie selain menjadi peramal terkenal yang ramalannya selalu tepat dia juga adalah tabib terkenal juga. Tugas Wen Cien setiap pulang sekolah adalah meracik obat-obatan di apotik mereka bersama dua orang pembantunya sementara Pau Lie sibuk melayani pasien yang sangat banyak setiap harinya. Begitulah kegiatan keseharian bapak dan anak tersebut. Pada suatu malam Pau Lie coba meramal nasib anaknya. Alangkah terkejutnya Pau Lie melihat hasil dari ramalan itu, ternyata Wen Cien anak kesayangannya tidak berumur panjang dan akan meninggal di usia yang sangat muda yaitu pada umur 20 tah

Jika Seringkali Kau Menangis Karena Tidak Dihargai, Diperlakukan Kasar, dan Difitnah!

Illustrasi gambar ayah dan anaknya Pada suatu hari, seorang ayah yang merasa ajalnya sudah dekat, berkata kepada anaknya, “Nak, Arloji milikku ini adalah warisan dari kakek buyutmu, usianya lebih dari 200 tahun. Sebelum Ayah wariskan padamu, Ayah mau kamu bawa Arloji tua ini ke toko jam di sebrang jalan itu, katakan kepada pemilik toko bahwa kamu mau menjualnya. Tanya dan lihat berapa harganya”. Sang anak pergi tidak lama lalu kembali dan berkata, “Pemilik toko jam itu bilang bahwa harganya cuma 5 Dolar, karena ini adalah arloji tua”. Illustrasi gambar arloji yang ingin dijual Kemudian si Ayah berkata, “Sekarang coba kamu bawa arloji ini ke toko barang barang antik dan tanyakan harganya”. Si anak pergi lalu kembali dan berkata, “Pemilik toko bilang, harga arloji ini mencapai 5.000 Dollar”. Sang Ayah berkata, “Sekarang coba bawa ke museum dan katakan ke mereka bahwa kamu mau menjual arloji tua ini”. Si anak pun pergi lalu kembali dan berkata, “Mereka mendatangkan pa

Awalnya Mendapatkan Ular. Namun Karena Melakukan Hal Ini, Ular Tersebut Berubah Jadi Emas!

Ilustrasi gambar seorang sahabat Alkisah, bertahun-tahun silam, hidup dua orang sahabat yang bernama Kim dan Pao di Tiongkok. Kedua pemuda ini sehati. Tidak pernah ada pertengkaran diantara mereka. Tidak pernah ada niat busuk yang menodai persahabatan mereka. Pada suatu hari yang cerah dan indah di awal musim semi, Kim dan Pao berjalan-jalan bersama, sebab mereka jenuh dengan kota serta kebisingannya. "Ayo kita ke hutan pinus", ajak Kim santai. "Di sana kita bisa melupakan segala masalah yang membebani kita, di sana kita bisa menghirup harumnya wangi bunga dan berbaring di atas tanah yang berselimut lumut". "Bagus!", seru Pao. "Aku juga lelah. Hutan adalah tempat yang cocok untuk beristirahat". Dengan riang kedua sahabat itu menyusuri jalan yang berkelok-kelok, dengan penuh kerinduan pandangan mereka tertuju ke puncak pepohonan sementara mereka semakin mendekati pepohonan. "Sudah tiga puluh hari aku mempelajari buku-bukuku&q

Hal Kecil Namun Memberikan Dampak Yang Besar

Illustrasi sedang mengantri di minimarket ( https://www.gizmodo.co.uk/ ) Bertahun-tahun yang lalu ada seorang pastor yang pergi ke sebuah minimarket di kota New Orleans. Pada saat dia sedang mengantri, pastor ini melihat satu keluarga yang ada di depannya, yang ternyata tidak punya cukup uang untuk melunasi pembelian beberapa barang mereka. Insting sang pastor ini mengatakan bahwa keluarga yang ada di depannya ini sedang kesusahan. Maka, dia menepuk pelan-pelan pundak sang suami, dia menyelipkan sejumlah uang ke tangan pria itu, dan berbisik agar pria ini tidak perlu menengok ke belakang, dan agar dia menggunakan uang yang tak seberapa ini. Sang pastor memiliki niat yang sederhana. Dia ingin membantu, tanpa membuat pria ini malu di tengah keramaian. Kemudian laki-laki itu mengambil uang sang pastor, lalu membayar belanjaannya dengan kepala tertunduk, lalu pergi tanpa pernah menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang telah menolongnya.  Illustrasi pastor yang seda